Jumat, 06 Juni 2014

Perubahan Psikologis Pada Masa Pubertas


Remaja
àMasa perkembangan setelah masa anak-anak dan menuju masa dewasa, yang meliputi : perkembangan emosi, fisik dan kognitif        
PUBERTAS  
       Prawirohardjo : pubertas merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa
      Menurut Soetjiningsih: adalah suatu periode perubahan dari tidak matang menjadi matang
Root dalam Hurlock: Pubertas merupakan suatu tahap dalam perkembangan ,terjadi kematangan alat–alat seksual dan tercapai kemampuan reproduksi 
Anak Gadis pada masa pubertas :
1. Day Dreaming
2. Rasa malu berlebihan
3. Antagonisme sosial
4. Antagonisme sex
5. Emosionalitas
6. Kurang percaya diri
7. Sikap tidak tenang
8. Merasa bosan
9. Keinginan untuk menyendiri
10. Keseganan untuk bekerja


1.      DAY DREAMING
      Pada masa day dreaming ini anak gadis biasanya suka melamun, lamunan adalah fantasi visioner, terutama salah satu dari bahagia, pikiran yang menyenangkan, harapan atau ambisi, dibayangkan sebagai datang untuk lulus, dan berpengalaman saat terjaga.

  Sisi negatif, melamun di jadikan hobi, malas non-produktif
  Konstruktif, karir kreatif atau artistik, seperti komposer, novelis dan pembuat film, mengembangkan ide-ide baru melalui melamun
  Remaja è Perkembang fisikèFantasi seksual (kegiatan membayangkan adegan seksual tanpa batas dengan sebuah tujuan mencapai kesenangan)

2.       RASA MALU BERLEBIHAN
Rasa malu à kontrol kehidupan àberlebihan & tdk masuk  akal, menjadi masalah à menghambat kehidupan sosial à dampak, kemajuan & kesuksesan
Rasa malu, kombinasi kegugupan sosial & pengkondisian sosial
Rasa malu (tidak nyaman)-Rendah diri (merasa kurang berharga dibanding orang lain).

Cara Mengatasi
  Kenali rasa malu itu,apa yang membuat kamu merasa malu, apakah keadaan fisik, atau hal-hal yang bersifat psikologis
  Berhentilah menyalakan orang lain untuk menutupi rasa malu.
Sadarilah bahwa rasa malu itu bersumber dari dalam diri sendiri bukan dari luar,namun jangan pernah menyalahkan diri sendiri.
  Ketika sedang mengalami rasa malu, amatilah reaksi tubuh, apakah merasa tidak nyaman,gelisah,serba salah,tangan gemetar,atau reaksi fisik lainya. Telusurilah apa yang menyebabkan perasaan negative itu muncul
Kenalilah kelemahan,apa yang membuat kamu merasa malu,karena semua orang memiliki kelemahan,tidak ada orang yang sempurna.
  Kenali dan kembangkan terus kelebihan dan keistimewaan,karena seseorang selain memiliki kelemahan pasti memiliki kelebihan, dan kelebihan itu merupakan modal untuk percaya diri.
  Merasa perasaan malu itu di luar control
      à konsultasi yang berpengalaman à psikolog
  Lawan rasa malu dengan berusaha bersikap lebih santai, rasa malu berlebihan akan membuat kita kelihatan kaku dan konyol
  Jangan takut akan penolakan dan cacian,jika di awal mental kita sudah jatuh,maka dapat di pastikan penampilan tidak akan maksimal
  Pelajari situasi,jangan sampai rasa malu,justru membuat kita terjebak dalam situasi,harus belajar untuk tetap tenang,dan pelajari apa yang sedang terjadi.
3.      ANTAGONISME SOSIAL
Usia remaja 14-15 tahun s/d 17-18 tahunà percepatan pertumbuhan fisik sangat menonjol & kematangan fungsi layaknya orang dewasa akan timbul
Gejolak emosi à ekstrim à ”menyulitkan” dirinya ataupun lingkungannya
Konflik orang tua, teman sebaya.

4.       ANTAGONISME SEX
Persoalan yang menggangu para remaja adalah perkembangan seksualnya è munculnya sekseri dari berbagai hormone yang berdampak pada kebutuhan remaja; perkembangan tubuh, badan bertambah tinggi dengan cepat (Feldman,2003).
  Kematangan sex pada remaja yaitu organ-organ seksual nya sudah dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengembangkan keturunan è menstruasi/mimpi basah è pemuasan seksual è BUDAYA/SOSIAL
  Mencari pemuasannya pada khayalan, membaca buku atau melihat film porno, situs porno, merekam adegan porno dll
  Antagonisme sex dapat di artikan sebagai suatu perasaan tidak senang atau menentang suatu yang berhubungan dengan sex yang diaplikasikan dalam sikap dan perilaku
           
Seorang yang mengalami hambatan sexual,tidak dapat merasakan ataupun membedakan,antara jender yang ada pada dirinya.

5.       KURANG PERCAYA DIRI
Perasaan menganggap terlalu rendah pada diri sendiri à menganggap dirinya tdk mempunyai kemampuan berarti.
Sikap & perilaku à kadang-kadang nampak “besar kepala” à suatu usaha untuk meyakinkan bahwa remaja lebih PD dari pada yg ia rasakan.
Ciri kurang Percaya diri :
Ø  Selalu menarik diri dari pergaulan
Ø  Selalu ragu dalam bertindak
Ø  Tidak dapat bersaing positif, seperti persaingan kepandaian dan kegiatan lainnya.
Hal-hal yang dilakukan untuk mengatasi kurang PD
Ø  Menciptakan definisi diri positif à membuat  kesimpulan yang positif, belajar melihat bagian2 positif dalam diri, menghentikan opini negatif dalam diri
Ø  Memperjuangan keinginan yang positif
Ø  Mengatasi masalah secara positif
Ø  Memiliki model teladan yang positif

6.      SIKAP TIDAK TENANG
Sikap tidak tenang : suatu keadaan ketidak seimbangan emosi à manifestasinya, tingkah laku à gelisah, banyak tingkah, mudah berubah-ubah.
Remaja à duduk/berdiri tidak tenang dalam waktu yang lama à tidak ada kontrol emosi sehingga fisikpun merasakan agresifitas mentalnya.

7.       MERASA BOSAN
Merasa bosan adalah perasaan jemu atau mengalami hal-hal yanng sama berulang-ulang.
Pubertas à jemu dengan rutinitas yang dijalani terus menerus dengan kegiatan yang sama
Perubahan fisik & psikis semakin hari berkembang, tidak seimbang dengan perubahan psikis

8.      KEINGINAN UNTUK MENYENDIRI
Remaja pada masa perkembangannya membutuhkan space (tempat) untuk menyendiri, tidak berteman & mengasingkan diri dari kelompoknya ketika ia bermasalah dengan dirinya/teman sebaya
Cenderung mengasingkan diri mana kala ada hal yang kurang cocok dengan dirinya/minder.

9.       KEENGGANAN UNTUK BEKERJA
Keengganan untuk bekerja adalah tidak mau atau rasa malas untuk melakukan suatu pekerjaan.
Masa transisi à masalah à karena tdk terbiasa dengn pekerjaan serius.

10.   EMOSIONALITAS
Emosi adalah pengalaman afektif yang disertai penyesuaian dari dalam diri individu tentang keadaan mental dan fisik dan berwujud suatu tingkah laku yang tampak.
Emosi timbul karena pengaruh perubahan jasmaniah atau kegiatan individu. Misalnya menangis itu karena sedih, tertawa itu karena gembira.
Descartes,sejak lahir manusia mempunyai 6 emosi dasar :
1.      Cinta
2.      Kegembiraan
3.      Keinginan
4.      Benci
5.      Sedih
6.      Kagum




















                                                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar